Setiap manusia di dunia ini mempunyai masalahnya masing-masing. Masalah itu kadang datang tidak diduga atau manusia itu sendiri yang sadar atau tidak sadar mendatangkan masalah. Dan tidak pelak lagi masalah bisa membuat manusia menjadi putus ada.
"Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?" - (Mazmur 13:2).
Bahan renungan: Mazmur 13:1-6.
Ayat Mazmur 13:1-6 = Doa kepercayaan
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.
2 Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?
3 Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?
4 Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati,
5 supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
6 Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.

Daud sendiri sempat mengalami apa yang dinamakan keputusasaan. Didalam Mazmur 13 dia menuliskan hal itu. Daud sepertinya sudah kehilangan semangat dan menyerah pada keadaan.

Manusia yang sedang dalam kesulitan besar, terkadang melihat Tuhan tidak lagi membantu bahkan terkesan Tuhan membiarkan keadaan itu terjadi. Sehingga manusia itu serasa sendirian menghadapinya.

Dan banyaknya doa yang dipanjatkan tidak henti-henti seakan-akan sia-sia karena tidak ada jawaban. Kita pastinya pernah mengalami masalah yang dihadapi Daud ini. Pergumulan dengan masalah yang kita hadapi terasa begitu berat.

Kita sudah memohon pertolongan Tuhan, tapi pertolongan Tuhan tidak kunjung tiba. Lalu kita berkata, "Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?" (ayat 3). Jangan pernah berhenti untuk berdoa dan berharap kepada Tuhan. Ada kata bijak yang menyatakan: 'Usaha keras selalu membuahkan hasil yang memuaskan.'

Kondisi ini juga dialami seorang janda dalam perumpamaan tentang hakim yang tidak benar (baca Lukas 18:1-8). Janda itu tidak pernah putus asa meskipun sang hakim seringkali menolak perkaranya, bahkan disebutkan bahwa ia adalah "...seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun." (Lukas 18:2), tapi hal itu tidak mematahkan harapan janda ini untuk "...selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku." (ayat 3 dari Lukas 18).

Tetap semangat itulah yang seharusnya kita miliki juga, terus berseru-seru kepada Tuhan. Mungkin sampai saat ini belum ada jawaban atas pergumulan kita; mungkin sepertinya terlalu besar masalah yang kita hadapai bahkan serasa tiada harapan lagi, tapi kita tidak perlu mengukur beban itu dengan kekuatan kita; yang harus kita lakukan adalah membuka mata rohani untuk melihat kebesaran Tuhan yang jauh melebihi apapun juga.
"Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." - (Mazmur 34:18).
Waktu kita bukanlah waktu Tuhan; Dia lebih tahu mana yang terbaik buat kita, karena itu jangan menjadi lemah.
  • "Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" - (Mazmur 25:3).
Jangan pernah putus asa didalam berdoa.
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus pasti memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.