Apa terjadi didalam kehidupan ini tidak selalu seperti yang kita rencanakan. Sesungguhnya rencana Tuhan jauh lebih indah dari yang pernah kita bayangkan. Dan yang pasti pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat serta tepat waktu. Tuhan mempunyai berjuta-juta cara untuk mewujudkan rencanaNya, dan yang percaya katakan: AMIN.
"Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu." - (Kejadian 41:40).
Bahan renungan: Kejadian 41:37-57.
Ayat Kejadian 41:37-57 = Yusuf di Mesir sebagai penguasa
37 Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.
38 Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
39 Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
40 Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu."
41 Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
42 Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.
43 Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.
44 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu, seorangpun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir."
45 Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
46 Yusuf berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
47 Tanah itu mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ketujuh tahun kelimpahan itu,
48 maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.
49 Demikianlah Yusuf menimbun gandum seperti pasir di laut, sangat banyak, sehingga orang berhenti menghitungnya, karena memang tidak terhitung.
50 Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On.
51 Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku."
52 Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
53 Setelah lewat ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir itu,
54 mulailah datang tujuh tahun kelaparan, seperti yang telah dikatakan Yusuf; dalam segala negeri ada kelaparan, tetapi di seluruh negeri Mesir ada roti.
55 Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu."
56 Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.
57 Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.

Shalom,

Ketika masih berusia 17 tahun Yusuf telah menerima visi dari Tuhan tentang masa depannya melalui mimpi. Visi itu berbicara tentang kepemimpinan, kekuasaan dan kedudukan yang tinggi (baca Kejadian 37:5-11). Yusuf sangat yakin bahwa Tuhan pasti menggenapi hal itu baginya. Namun visi itu justru membawanya ke masalah dan penderitaan yang seolah-olah tidak kunjung usai: dibuang ke sumur, dijual sebagai budak dan kemudian dibawa ke rumah Potifar dengan tangan dan kaki terikat rantai.

Secara manusia Yusuf terhina, kehilangan reputasi, menanggung malu dan derita. Bertahun-tahun Tuhan benar-benar menguji ketekunan, kesetiaan dan keteguhan imannya. Dalam dalam masa-masa yang gelap, ketika tampaknya ia gagal total dan hidupnya tak berarti lagi, Yusuf tidak pernah kehilangan visi yang Tuhan berikan itu. Yusuf tetap memegang janji firmanNya dengan sungguh dan percaya bahwa pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat dan selalu tepat waktu.

Tuhan mempunyai berjuta-juta cara untuk mewujudkan rencanaNya, dan yang percaya katakan : AMIN.
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." - (1 Korintus 2:9).
Pada saat Yusuf berserah penuh kepada Tuhan dan telah genap waktuNya, Tuhan memunculkan "Kemudian dengan sekonyong-konyong Aku melaksanakannya juga dan semuanya itu sudah menjadi kenyataan." - (Yesaya 48:3b).

Kini, Tuhan telah mendapatkan Yusuf sebagai 'bejanaNya' yang siap dipakai. Ketika terjadi 7 tahun kelaparan di Mesir Yusuf diberi hikmat oleh Tuhan mengatur Mesir dengan menimbun banyak sekali bahan makanan di waktu musim baik, sehingga saat kelaparan terjadi Mesir tetap berlimpah makanan, sehingga bangsa-bangsa lain datang meminta pertolongan. Firaun berkata kepada Yusuf "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau." (Ayat 39 dari Kejadian 41).

Akhirnya Yusuf dibebaskan dari penjara dan diangkat sebagai penguasa Mesir. Sungguh, tidak ada rencanaNya yang gagal!

Apa terjadi didalam kehidupan ini tidak selalu seperti yang kita rencanakan. Sesungguhnya rencana Tuhan jauh lebih indah dari yang pernah kita bayangkan. Dan yang pasti pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat serta tepat waktu.
Janji Tuhan pasti digenapi.
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus pasti memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.