"Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." - (1 Yohanes 4:10-11).

Shalom,

"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." - (Yohanes 13:34).

Bahan renungan: Yohanes 13:31-35.
Ayat Yohanes 13:31-35 = Perintah baru
31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Kasih amat penting didalam kehidupan kekristenan. Tuhan Yesus memberikan perintah agar kita saling mengasihi seperti Dia yang telah lebih dulu mengasihi kita. Namun banyak orang berkata, "Aku akan mengasihi kamu jika kamu mengasihiku dahulu." Itulah prinsip kasih dunia: pengorbanan yang bersyarat. Kasih semacam itu bukanlah kasih sejati.
"Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian." - (Lukas 6:32-33).
Kasih pada hakekatnya adalah untuk diberikan. Kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi atau berbuat sesuatu. Allah telah memberikan bukti nyata bagaimana Dia mengasihi kita.
"Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." - (1 Yohanes 4:10-11).
Ini menunjukkan bukan kita yang mengasihi Allah, namun Allah yang telah mengasihi kita. Bukti lain bahwa Allah sangat mengasihi manusia ialah telah diciptakanNya terlebih dahulu dunia ini dan segala isinya: terang, gelap, cakrawala, langit, bumi, binatang, tumbuhan, barulah Dia menciptakan manusia, sehingga manusia dapat menggunakan dan menikmati segala fasilitas yang disediakanNya.

Jadi kasih itu dari Allah kepada manusia. Artinya kita menerima kasihNya terlebih dahulu baru kemudian kita mengasihi, Allah sebagai pemberi dan kita adalah penerima; inilah prinsip utama kasih. Jadi kekristenan adalah kasih. Semua aktivitas rohani yang kita lakukan harus berpusatkan pada kasih. Tanpa kasih semuanya sia-sia!
"...jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna...sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku" (1 Korintus 13:1-3).
Kasih Sejati disertai perbuatan nyata.
"Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." - (Matius 22:40). Baca juga Matius 22:34-40.
Siapakah yang harus kita kasihi ?

1. Tuhan.

FirmanNya dengan tegas mengatakan "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." (ayat 37).

Mengasihi Tuhan berarti memprioritaskan Tuhan menjadi nomer 1 diatas segala hal, tidak cukup hanya beribadah setiap Minggu, hadir di persekutuan dan memberikan korban persembahan. Bukti utama kita mengasihi Tuhan adalah melakukan perintah-perintahNya dan hidup dalam ketaatan.
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu." - (Yohanes 14:15).
Mengasihi Tuhan berarti menjadi pelaku firman dan hidup dalam pertobatan.
"Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." - (Hosea 6:6).

2. Sesama.

Yesus berkata, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." - (Matius 22:39).
Bila kita menyebut diri orang Kristen, kita harus mengasihi saudara yang lain dengan tindakan nyata,
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:17-18).
Sering dijumpai orang Kristen bersikap tidak peduli terhadap orang-orang sekitar yang hidup dalam kekurangan, bahkan sengaja menjaga jarak takut diganggu.

3. Musuh.

Kita diperintahkan mengasihi musuh, Orang yang telah menyakiti dan melukai hati kita, Orang yang membuat kita menderita.

Itulah bedanya kekristenan dengan kepercayaan lain! "Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu" (Lukas 6:27-28). Dengan kekuatan sendiri kita tidak mampu melakukannya.

Kasih sejati itu kasih dengan tindakan nyata.

Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.