Dengan bersekutu langsung dengan Sang Guru, para muridNya dapat mengetahui rahasia-rahasia Kerajaan Allah sebelum hal itu diajarkan.
"Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:" - (Lukas 6:13).
Bahan renungan:
01. Lukas 6:12-16;
(Mat 10:1-4; Mr 3:13-19)
Ayat Lukas 6:12-16 = Yesus memanggil kedua belas rasul
12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

02. Lukas 8:4-15;
(Mat 13:1-23; Mr 4:1-20)
Ayat Lukas 8:4-15 = Perumpamaan tentang seorang penabur
4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
5 Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

03. Lukas 8:16-18.
(Mr 4:21-25)
Ayat Lukas 8:16-18 = Perumpamaan tentang pelita
16 Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya.
17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Shalom,

Pelayanan Yesus di bumi dimulai saat Ia untuk pertama kalinya memanggil beberapa orang untuk dijadikan murid. PerhatianNya bukan kepada cara bagaimana mendekati orang banyak, tetapi terfokus kepada beberapa orang itu, di mana Ia membentuk dan memproses mereka sehingga dari orang-orang pilihan ini dapat dijangkau jiwa-jiwa yang lebih banyak lagi. Inilah strategi Yesus sebelum Ia berkeliling memberitakan Injil.

Setelah memanggil murid-muridNya Yesus juga tinggal bersama-sama mereka dan memberikan kesempatan kepada mereka mengikuti Dia ke mana pun Ia pergi. Dalam hal ini Yesus membangun persekutuan yang karib dengan murid-muridNya, dan melalui teladan hidup yang Ia tunjukkan Ia menghendaki supaya murid-muridNya menaati Dia.

Dengan bersekutu langsung dengan Sang Guru, para muridNya dapat mengetahui rahasia-rahasia Kerajaan Allah sebelum hal itu diajarkan, seperti tercatat demikian :
"Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." - (Lukas 8:10).
Ada pun tujuan Tuhan Yesus dekat dengan murid-muridNya adalah agar mereka dapat bersaksi tentang kehidupanNya serta melanjutkan pekerjaanNya sesudah Dia kembali kepada Bapa nantinya.

Orang-orang yang dipilih Yesus bukanlah orang-orang yang menurut dunia dikatakan kau cerdik pandai atau orang-orang yang terkenal dan disegani; mereka hanyalah "...orang biasa yang tidak terpelajar" (Kisah 4:13), tetapi memiliki kerinduan yang besar terhadap Allah, mau diajar dan dibentuk oleh Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Dia mencurahkan sebagian hidupNya saat di bumi untuk murid-murid pilihanNya itu;

Dia mempersiapkan mereka supaya kelak dapat memimpin orang banyak, yang Dia gambarkan seperti domba-domba yang terlantar dan tidak mempunyai gembala (baca Matius 9:36).
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. - (Matius 9:36).
Inilah yang menjadi tugas dan tanggung jawab para muridNya yaitu menggembalakan orang banyak itu, karena domba-domba yang tersesat itu sangat rawan dan mudah disesatkan oleh rupa-rupa angin pengajaran palsu.

Mari kita belajar Firman Tuhan dan kita terapkan didalam kehidupan sehari-hari. Mungkin banyak hal didalam kehidupan kita yang memerlukan pembenahan. Dengan penyertaan Tuhan kita pasti akan dimampukan.
Dalam memuridkan, Tuhan Yesus terlebih dahulu memberi teladan hidup !
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.