Sebagian manusia mengatakan bahwa uang adalah segalanya, artinya dia menempatkan uang sebagai faktor penentu didalam kehidupan ini. Sebagian lagi berpendapat bahwa uang bukanlah faktor utama, akan tetapi dia bingung sebenarnya apa yang merupakan faktor dominan itu ? Dan masih banyak lagi pendapat mengenai si uang ini ?

Bahan Renungan: Matius 5:1-12.
(Luk 6:20-23)
Ayat Matius 5:1-12 = Ucapan bahagia
1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
3 Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Uang bukan segalanya. Shalom,

Shallom, Kita tentunya sering mendengar istilah "uang tidak dapat membeli kebahagiaan" (money can't buy happiness). Dalam kehidupan ini kita sering melihat banyaknya permasalahan yang justru berasal dari uang. Pada saat seseorang menempati posisi mapan atau mencapai puncaknya, justru mengalami kegagalan gara-gara uang. Ini artinya ketika uang tidak lagi menjadi problem didalam kehidupannya, manusia tersebut cenderung mempergunakan uang tersebut untuk hal-hal yang mendatangkan dosa. Jujur saja, kebanyakan dari kita pastinya meluangkan banyak waktu untuk berdoa ketika ditimpa masalah keuangan. Sebaliknya pada saat jaya maka porsi bergumul dalam doa justru malah berkurang.

Banyak orang entah miskin atau kaya batinnya menderita dan tidak bahagia. Disisi lain, entah miskin atau kaya tetapi jiwa mereka dipenuhi suka cita. Intinya apapun yang kita usahakan sendiri dengan bermodalkan uang saja tidak akan bisa mendatangkan kebahagiaan yang sebenarnya, karena kebahagiaan sejati itu hanya ada didalam mereka yang hidup didalam Tuhan. Artinya, kaya atau miskin, selama ada Roh Tuhan menyala didalam hidup kita, maka kita akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya atau kedamaian yang abadi.
  • Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. - (Matius 5:3).
Didalam Injil Matius 5:1-12 Yesus mengajarkan kepada kita mengenai cara mendapatkan bahagia. Orang yang miskin ini disebutkan paling awal bukan tanpa sebab. Kemiskinan disini, bukan diartikan kepada hal materil (Miskin uang uang), tetapi lebih kepada rohani. Dalam artian, apabila kita tetap merasa "miskin" dan ingin memperoleh lebih banyak lagi kekayaan rohani, kita akan senantiasa mencari Tuhan. Miskin, yang diartikan sebagai rasa rendah hati, tidak berlebihan dan selalu haus akan Tuhan. Ada 9 syarat yang selanjutnya disebutkan Yesus Kristus satu persatu.

Berkat itu bukan berarti mesti uang atau materi akan tetapi mencakup banyak hal. Pertanyaannya sekarang, apabila kita diberkati secara berlimpah, sanggupkah kita untuk tetap hidup "miskin" dan mencari lebih lagi kekayaan rohani dari Tuhan apapun keadaan kita saat ini ? dan pertanyaan lain, apabila kita belum mampu hidup layak, sanggupkah kita untuk tetap bersyukur dan mencari Tuhan? Tuhan selalu mencukupi tepat pada waktunya, asal kita melakukan kewajiban kita. Intinya kaya atau miskin, selama kita hidup dalam Tuhan, dan berusaha terus naik hingga suatu level tertentu seperti diatas bukit. Sehingga berbagai mukjizat, berkat, dan malah kunci kerajaan surga akan kita dapatkan.

Pastinya Tuhan mempunyai rencana indah didalam diri kita dan sebaiknya jangan kita membandingkan berkat Tuhan kepada kita dan berkat Tuhan kepada orang lain karena jelas akan berbeda-beda. Dan terpenting adalah sekaya apapun manusia itu kebahagiaan sejati tidak bisa dibeli dengan uang akan tetapi merupakan anugerah bagi siapa saja yang setulus hati mencari Tuhan.

Point:
[1] Pandai-pandailah melihat peluang yang diberikan Tuhan.
[2] Tidak mudah menyerah.
[3] Belajar dari pengalaman.
[4] Mau menerima masukan dari orang lain.
[5] Setelah berkecukupan mawas diri dan jangan bermegah diri, dan ambil langkah untuk membantu orang lain.
Kemiskinan membuat kita semakin giat berdoa, berpengharapan dan berusaha, lakukan itu buat Tuhan, dan biarkan Dia bekerja dalam hidup kita. Tuhan akan mencukupkan tepat pada waktunya.
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus pasti memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.