Pada dasarnya didalam kehidupan ini manusia tidak luput dari kesalahan, baik didalam ucapan maupun tindakan. Kesalahan ucap atau tindakan itu bisa disengaja atau tidak. Efek negatif dari kesalahan itu adalah melukai hati orang lain. Disinilah pentingnya Firman Tuhan untuk bisa saling memaafkan dan memberikan teguran sehingga kehidupan bisa berjalan dalam kebahagiaan.

Bahan Renungan: Saling Memaafkan.
Ibrani 12:15
15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Matius 6:14
14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Lukas 17:3-4
3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."

Dalam Firman Tuhan kali ini kita diajak untuk memaafkan dan meminta maaf. Minta maaf dan memaafkan. Saling memaafkan atau semangat saling memberi maaf. Shalom,

Seringkali orang yang melakukan kesalahan tidak mau meminta maaf, bahkan orang yang bersalah cenderung mencari pembelaan untuk membenarkan diri atau membela diri. Dalam Firman jelas dikatakan, “….jika ia berbuat dosa terhadap engkau 7x sehari dan 7x ia kembali kepadamu…..” artinya jika kita melakukan kesalahan semestinya kita harus meminta maaf, datang berulang-ulang | Istilah 7x itu artinya berulang-ulang. Jikalau setiap orang yang bersalah dan meminta maaf dengan sepenuh hati, mungkin di dunia ini tidak ada pengadilan, karena dapat diselesaikan dengan saling memaafkan.

Terkadang atau seringkali kita melakukan kesalahan kepada orang-orang di sekitar kita namun kita gengsi untuk meminta maaf. Dan dalam Firman ini dengan jelas Tuhan memberikan nasehat kepada orang percaya, bahwa orang yang salah harus meminta maaf, dan orang yang benar harus memberi maaf.

Orang yang benar memaafkan orang yang bersalah, bahkan dia menunggu kapan yang bersalah itu minta maaf. Orang yang benar, memiliki hati yang mengampuni.

Firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang salah harus datang 7×7 untuk meminta maaf, artinya dia harus benar-benar atau bersungguh-sungguh meminta maaf. Dalam suatu kasus tertentu ada orang yang berulang kali minta maaf apalagi untuk hal yang sama, ini menunjukkan orang yang bersalah itu sangat bandel.

Dan sebagai orang benar kita harus memberikan maaf kepada orang yang bersalah kepada kita, dan kita harus menjaga diri kita dan menegor/menasehati dia agar orang yang bersalah itu dapat memperbaiki diri. Firman Tuhan itu seperti pedang bermata dua, mengenai orang disekitar kita, dan mengenai diri kita sendiri.

Permintaan maaf susah diucapkan karena beberapa hal.

1. Gengsi (menjaga superioritas diri)

Didalam pikiran orang tersebut ada perasaan gengsi atau tidak mau mengakui kesalahan, karena tidak ingin image dirinya turun hanya karena telah berbuat salah. Orang yang gengsi ini ingin menjaga superioritas (berkaitan dengan : usia, jabatan/pangkat, status ditengah-tengah masyarakat, senioritas) didalam suatu komunitas masyarakat tertentu yang ada disekitarnya. Maaf dikatakan biasanya orang yang merasa kaya (biasanya secara materi) sulit minta maaf kepada orang yang dipandangnya miskin.

2. Keras Kepala / Egois

Kata maaf sulit dapat pula sulit diucapkan karena seseorang merasa apa yang dilakukan atau dikatakannya bukanlah sebuah kesalahan, ia merasa telah melakukan sesuatu yang benar atau sesuatu yang dapat dibenarkan.

3. Malu karena merasa punya salah

Bagi sejumlah orang, perbuatan salah atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani adalah aib. Sedangkan bagi sejumlah orang lainnya, meminta maaf karena merasa memiliki kesalahan tak dapat diekspresikan karena dirinya cemas kalau dirinya minta maaf, ia justru akan dipermalukan oleh orang yang didatangi untuk dimintakan ketulusannya agar mau memaafkan.

Kesimpulan:

Pada dasarnya, berani mengakui kesalahan dengan mengucapkan kata maaf, merupakan sebuah kegiatan rekonsiliasi untuk maksud mendamaikan suasana. Kita seharusnya tahu, bahwa sebuah kata maaf akan memberikan kelegaan baik bagi yang meminta dan memberi maaf.

Ketika segala sesuatunya membuat kita merasa tidak nyaman, beranikanlah diri untuk mampu mengucapkan kata : "Saya minta maaf," dan beranikanlah ,mengucapkan "Ya, saya memaafkan". Meminta maaf juga jangan sering diucapkan terutama untuk kesalahan yang sama, karena hal ini menunjukkan orang tersebut menggampangkan satu atau banyak hal.

Akan lebih baik lagi, kalau upaya untuk meminta maaf itu dan memberi maaf, muncul dari dalam hati, sebagai sebuah kesadaran, sebagai sebuah keinginan untuk menciptakan kedamaian suasana, baik didalam hati maupun dalam lingkungan pergaulan.
  • Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. - (Ibrani 12:15).
  • Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. - (Matius 6:14).
Hidup ini akan lebih indah dirasakan seandainya tidak ada akar kepahitan. Meminta maaflah apabila kita mempunyai kesalahan dan ampunilah orang yang bersalah. Semua hal ini harus keluar dari hati yang tulus.
Tetap Semangat Saling Memberi Maaf.
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan  mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus pasti memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.