Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

Baca renungan: Yakobus 5:17-18.
Ayat Yakobus 5:17-18
17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
"Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya." - (Yakobus 5:18).
Dari sini kita tahu bahwa Elia adalah manusia biasa seperti kita, 'Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa (ayat 17),' akan tetapi doanya sangat mujarab. Hal ini terbukti bahwa Tuhan menjawab doa Elia. Hal ini dikarenakan Elia telah bersungguh-sungguh dalam berdoa. Alkitab memberi penjelasan kepada kita mengenai hal ini.

Ketika ia berdoa supaya hujan tidak turun sebagaimana dikatakannya kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." - (1 Raja-Raja 17:1), maka hujan pun tidak turun di bumi selama 3,5 tahun.

Demikian pula saat Elia berkata kepada Ahab bahwa akan turun hujan. Elia berkata, "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran." - (1 Raja-Raja 18:41). Meskipun dia sendiri belum melihat tanda-tanda akan turun hujan, Elia tetap yakin bahwa hal itu akan terjadi.

Oleh karena itu Elia berdoa dengan sungguh dan keyakinannya pada Tuhan semakin kuat, "...lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya." - (1 Raja-Raja 18:42). Elia tidak pernah menyerah pada keadaan dan terus berdoa, dan setelah tujuh kali berdoa barulah tampak ada tanda kecil yaitu "...awal kecil sebesar telapan tangan timbul dari laut." - (1 Raja-Raja 18:44). Melihat awan sekecil itu hati Elia semakin bertumbuh dalam iman dan pengharapan.

Secara logika tak mungkin awan sekecil telapak tangan dapat menurunkan hujan. Memang bagi manusia itu mustahil, namun tidak ada perkara yang sukar bagi Tuhan. "Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel." - (1 Raja-Raja 18:45).

Saudara/i, bila saat ini kita sedang menghadapi berbagai macam pergumulan hidup yang berat dan sepertinya kita tidak sanggup menanggungnya, dan sudah sedemikian putus asa serta menganggap doa sudah tidak ada gunanya, maka selalu ingat, Elia adalah manusia biasa seperti kita, tetapi doanya didengar Tuhan karena dia berdoa dengan penuh iman / sungguh-sungguh, tidak ragu dan tidak menyerah sampai ia beroleh jawaban. Demikian juga Elia hidup dalam ketaatan.

Bagaimana dengan hidup kita? Apakah kita sudah benar dihadapan Tuhan? Karena dosa adalah penghalang utama untuk memperoleh jawaban dari Tuhan.
"Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." - (Yakobus 5:16b).
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus pasti memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.