Waktu terus berputar dan tidak ada kekuatan didunia ini yang mampu menahan laju sang waktu. Sang waktu tidak akan peduli dengan apapun karena sifatnya pasti melaju kedepan, apakah manusia sadar atau tidak.

Seluruh kejadian di dunia ini akan tersimpan didalam suatu kurun waktu tertentu dan hanya diketahui secara detail oleh Tuhan. Jadi adalah suatu keterbatasan bagi manusia dan semua isi dunia mengenai terus berjalannya sang waktu.

Bahan renungan: Pengkhotbah 3:1-15.
Ayat Pengkhotbah 3:1-15 = Untuk segala sesuatu ada waktunya
1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." - (Pengkhotbah 3:1).
Hal ini sudah digambarkan dengan jelas, "Untuk segala sesuatu ada masanya,". Dan selama kita masih diberi hidup di dunia ini maka otomatis kita akan terus berpacu dengan waktu.

Maka jelas bahwa semakin seseorang sadar akan pentingnya waktu maka dia akan semakin cermat pula merencanakan banyak hal hidupnya. Hal ini memicu kesadaran seseorang terhadap waktu dan pastinya akan mempengaruhi tingkat produktivitasnya dan keseriusannya dalam memanfaatkan waktu.

Ada pepatah mengatakan, "Hari ini lebih baik dari hari esok dan hari ini lebih baik dari hari kemarin." Dan tetap semangat bekerja dan berkarya positif begitu rupa seolah-olah kita akan hidup seribu tahun lagi, demikian juga beribadahlah dengan sungguh-sungguh seolah-olah kita akan meninggal esok hari.

Hal ini mengandung arti waktu sangat berharga, benar-benar berharga, sehingga jangan menyia-nyiakannya, tetapi gunakanlah sebaik mungkin dengan seimbang yaitu dalam bekerja dan beribadah.

Begitu jatah waktu yang diberikan Tuhan kepada kita habis, usai sudah waktu kita bekerja dan berjerih lelah di dunia ini. Bukan berarti semuanya berakhir, justu itulah babak baru dimulai, di mana tiap-tiap pekerjaan yang kita lakukan di dunia akan diuji Tuhan dengan api.

Alkitab menulis, "Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. ika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api." - (1 Korintus 3:12-15).

Artinya jika selama di dunia kita mengisi waktu dengan perkara sia-sia, ibarat membangun rumah dari rumput kering atau jerami, maka dalam sekejap semuanya akan habis terbakar. Maka sebelum segala sesuatunya terlambat, marilah kita segera membuat pilihan hidup yang benar.

Coba ingat bahwa sang waktu akan terus berjalan dan kita tidak dapat menghentikan waktu, kita juga tidak dapat memutarnya kembali. Ya, karena itulah keterbatasan umat manusia.
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. - (Mazmur 90:12).
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus pasti memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.