Lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu dijaga dan dikendalikan. Sesungguhnya lidah adalah 'jurubicara' hasil pengolahan otak dan pengungkap isi hati. Orang sering mengatakan bahwa lidah itu tidak bertulang, disini mengandung arti bahwa lidah mudah dan cepat bisa mengeluarkan kata-kata yang tidak semestinya. Sinkronisasi antara proses berpikir otak dengan kelenturan lidah demikian cepat mungkin sepersekian detik.

Bahan renungan: Menguasai lidah.
No Ayat Isi
1 Amsal 15:4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.
2 Amsal 18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
3 Yakobus 1:26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
4 Yakobus 3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
5 Yakobus 3:9-11 (9) Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, (10) dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (11) Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

Lidah jurubicara pikiran. Kuasai lidah.

Shalom,

Seorang ibu muda tak menyangka kalau omongannya berbuah petaka. Ibu ini akhirnya harus rela suaminya berurusan dengan polisi lantaran berkelahi dengan tetangga sendiri. Peristiwa itu bermula ketika warga Semarang ini terus-menerus mengadu ke suaminya. “Saya dipelototin si X, Mas,” begitu ucapannya. Di luar dugaan, suami tega menghardik dan memaki si X sehingga berujung perkelahian.

Orang Kristen yang berusaha setengah mati menguasai diri malah bisa sering terjerumus kedalam jebakan 'batman' ini. Kalau saudara membaca buku Mukendi di Pentas Kesaksian, maka saudara bisa memahami bahwa ketika seorang pengikut setia Yesus dapat 'terlihat telanjang' di alam roh gara-gara tidak bisa mengendalikan emosi sehingga lidahnya mengeluarkan makian.
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. - (Yakobus 1:26).
Banyak hal yang dapat terjadi dalam hidup seseorang karena perkataan diucapkannya. Perceraian bisa juga diakibatkan karena si suami atau si isteri terlalu 'lihai' menggunakan lidah, sehingga bukan berkat yang diucapkan, malahan kutukan dan makian. Bukan lidah yang harus disalahkan, akan tetapi pola pikir kita ini yang harus diperbaiki.

Alkitab berkata bahwa;
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. - (Amsal 18:21).
Bagi kita yang ingin mengontrol lidah supaya tidak terjadi slip of toungue atau salah ucap, berikut ini ada 3 hal yang dapat kita lakukan:

1. Berbicara dengan lemah lembut.

Latihlah diri kita untuk mengucapkan sesuatu atau berbicara dengan kasih. Terkadang saat marah atau kecewa, seseorang tidak menyadari bahwa dengan mudah ia dapat mengucapkan sesuatu yang menghina, meremehkan, atau merendahkan orang lain. Sebaliknya, orang pandai memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri, mengekang lidahnya, serta sunguh-sungguh memperhitungkan setiap perkataan yang keluar dari mulutnya.
Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati - (Amsal 15:4).
2. Pergunakan lidah hanya untuk mengucapkan yang benar.

Pergunakan lidah Anda hanya untuk mengucapkan perkataan yang benar. Memang, hal ini bukan sesuatu yang mudah, namun bukan tidak mungkin. Roh Kudus yang ada didalam diri kita akan memampukan kita untuk lebih mengendalikan pikiran, termasuk perkataan kita. Tidak mungkin satu mata air mengeluarkan dua jenis air.
(9) Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, (10) dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. (11) Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? - (Yakobus 3:9-11).
3. Berlatih mengatasi lidah.

Seringkali di saat yang kurang menyenangkan, terutama saat dilanda kepanikan dan ketakutan, perkataan yang negatif atau yang melemahkan iman dapat terucap dengan mudah. Karena itu, di masa-masa seperti itu , kita perlu melatih lidah untuk diam atau setidaknya tidak mengucapkan sesuatu yang negatif. Ingatlah bahwa ada kuasa yang besar dihasilkan oleh setiap perkataan kita, baik untuk perkataan yang positif atau negatif. Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukannya

Tingkat keburukan, kemuliaan, kecerdasan, dan kebijaksanaan seseorang bisa dilihat dari ucapannya. Peliharalah lidah kita, latih ia dengan alur kerja yang rapi, bersih, berbobot, dan punya nilai. Jika tidak, akan selalu jatuh korban karena tidak terkendalinya lidah.

Intinya berusahalah untuk mengendalikan lidah kita sebelum bencana besar terjadi dikemudian hari.
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar - (Yakobus 3:5).
Lidah kita mempunyai tuan yaitu diri kita. Kita mempunyai Tuhan yang bernama Yesus Kristus. Yesus Kristus mampu menaklukkan lidah. Maka kita meniru teladan dariNya, karena Dia adalah Guru Besar sekaligus Tuhan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; - (Mazmur 34:14).
Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Post a Comment

Powered by Blogger.